Wednesday, December 14, 2011

Penconteng Kalis Carut

Dulu penconteng pantang kena maki, penconteng seharusnya akan membalas. Apa lagi kalau makian tu tak berasas dan bukan salah penconteng. Sekali penconteng dimaki, mungkin 8 kali penconteng memaki semula. Penconteng juga pantas menyirap bila penconteng dicarut. Ada benarnya minuman kegemaran penconteng di restoran-restoran dan kedai-kedai mamak adalah sirap ais. Tapi penconteng tak fikir minuman boleh merangsang kadar penyirapan di dalam badan penconteng.

Penconteng cuba mengenali diri. Penconteng cuba melihat orang sekeliling. Ada orang yang dulu kadar penyirapannya sangat tinggi bila dimaki dan dicarut, berubah menjadi penyabar dan tenang. Penconteng jadi kagum. Dari itu, semangat inkuiri dalam diri penconteng jadi membuak-buak, tapi penconteng diamkan saja. Penconteng perhati semua yang penconteng lihat dari mata kasar.

Satu impak besar telah penconteng alami sejak akhir-akhir ini. Penconteng terdorong untuk cuba merendahkan tahap penyirapan agar lebih lambat. Lama-kalamaan kadar penyirapan dalam badan penconteng dapat diserap dengan lebih baik daripada sebelumnya. Hasilnya cukup membuatkan penconteng kagum sendiri. Orang lain tak kagum, penconteng tak ada hal punya. Penconteng tak kisah apa orang nak cakap.

Kalau dulu penconteng pantang dimaki, sekarang penconteng kalis maki.
Kalau dulu penconteng pantang ditengking, sekarang penconteng kalis tengking.
Kalau dulu penconteng pantang dicarut, sekarang penconteng kalis carut.


Carutlah apa pun, makilah apa pun, penconteng steady.

 
Pesanan penconteng, nak mencarut, mencarutlah, nak maki, makilah. Tapi jangan mencarut selalu sangat, nanti terbawa-bawa sampai ke tua. Buruk padahnya. Senyum.

 

P/s : Penconteng cuba belajar juga untuk jadi kalis cinta, tapi penconteng tak mampu. Penconteng sedar cinta bukan satu jenayah. Kalau bukan kerana cinta, masakan penconteng lahir ke dunia. Membaca dikala otak sedang sebu.

No comments: